Di zaman yang serba cepat ini, perubahan adalah hal yang tidak terelakan dalam semua bidang, termasuk dalam bidang pengembangan aplikasi. Perubahan tersebut diiringi percepatan yang seakan tidak pernah terhentikan pula dalam prosesnya. Kombinasikan keduanya, maka berbagai masalah baru juga akan terus bermunculan seiring dengan perkembangan yang terjadi.
Namun demikian, percepatan perubahan yang memunculkan banyak masalah tersebutlah yang membentuk zaman ini menjadi lebih unggul jika dibandingkan dengan era sebelumnya. Oleh karena itu, rasanya tidak mungkin bagi kita untuk menghindarinya.
Salah satu jawaban untuk menjawab dinamika permasalahan, percepatan perubahan, serta perkembangan teknologi dalam pengembangan aplikasi tersebut adalah mampu beradaptasi dengan cepat. Prinsip Agile merupakan salah satu jawaban yang kini banyak digunakan dalam pengembangan aplikasi yang mampu beradaptasi dengan cepat sehingga mampu menyelesaikan berbagai dinamika permasalahan yang terjadi.
Bagaimana caranya? Agile menggunakan pendekatan peningkatan kualitas komunikasi, team building, serta kolaborasi agar kita dapat dengan cepat beradaptasi pada berbagai hal yang terjadi dalam suatu project. Salah satu penerapan prinsip Agile adalah metodologi Scrum.
Scrum adalah kerangka kerja ringan yang mampu membantu suatu tim untuk menghasilkan solusi adaptif dalam memecahkan berbagai masalah kompleks dalam suatu proyek. Salah satu komponen utama dalam metodologi Scrum adalah daily Scrum atau daily stand up meeting.
Daily Stand Up Meeting
Daily stand up meeting merupakan meeting ringan yang seperti namanya, dilaksanakan sambil berdiri. Mengapa berdiri? Intinya agar suasana yang dirasakan tidak seperti meeting formal dan tidak memakan waktu yang terlalu banyak.
Artinya, meeting berjalan lebih kasual dan to the point, tidak seperti meeting konvensial. Daily Scrum juga harus dilakukan dalam waktu singkat untuk menghindari kejenuhan, mengingat meeting ini akan dilaksanakan setiap hari. Oleh karena itu, jika meeting telah berjalan selama 15 menit, maka harus segera dihentikan tanpa pengecualian.
Daily Scrum mengharuskan anggota tim proyek untuk menjelaskan tiga poin penting, yakni :
- Apa yang sudah dilakukan sejak meeting daily Scrum terakhir (yang artinya kemarin) sampai sebelum meeting hari ini?
- Apa yang akan dilakukan dari meeting daily Scrum hari ini sampai meeting selanjutnya (besok)?
- Ada hal apa yang menghalangi pekerjaan kita sehingga belum bisa selesai? Atau ada rintangan atau masalah apa yang menghambat pekerjaan kita secara umum?
Salah satu kesalahan yang sering terjadi ketika melakukan daily Scrum adalah salah satu anggota tim terlalu lama menjelaskan, serta terjadi komunikasi terlalu intense dari salah satu anggota tim ke team development yang lain. Daily Scrum bertujuan untuk berbagi informasi yang berharga bagi seluruh tim, bukan hanya satu atau dua anggota tim saja. Hal seperti itu seharusnya diangkat di luar Daily Scrum.
Hal yang paling penting untuk diketahui oleh seluruh tim adalah poin ketiga, yaitu kendala atau masalah yang menghalangi pekerjaan. Melalui penjelasan permasalahan tersebut, diharapkan semua anggota tim dapat mengetahui berbagai obstacle atau problem yang menghambat, sehingga mampu memberikan masukan atau bantuan satu sama lain.