Melawan malas dengan teknik Kaizen

Melawan Malas dengan tehnik Kaizen - arkamaya.co.id
Melawan Malas dengan tehnik Kaizen - arkamaya.co.id

Kita semua pasti pernah mengalami dan merasakan malas. Padahal kita harus melakukan sesuatu yang segera diselesaikan. Apalagi jika target yang harus dilakukan sudah direncanakan.

Akhirnya pekerjaan yang seharusnya dilakukan tertunda. Awalnya akan dikerjakan hari ini, menjadi besok, lusa, dan seterusnya. Tentunya hal ini akan membelenggu produktivitas kita sebagai pegawai atau pun sebagai insan manusia pada umumnya.

Sudah jelas rasanya bahwa rasa malas ini tidak boleh dibiarkan. Rasa malas ini harus dilawan. Bagaimana caranya? Ada bermacam teknik yang dapat digunakan, salah satu teknik melawan rasa malas yang paling efektif adalah teknik Kaizen.

Sejak kecil, anak-anak di Jepang sudah dibiasakan untuk menerapkan teknik ini. Kaizen juga yang menjadikan orang-orang Jepang terkenal dengan etos kerja yang tinggi dan sangat disiplin. Lalu apa sebetulnya yang dimaksud dengan teknik Kaizen ini?

Teknik Kaizen

Teknik Kaizen berasal dari gabungan dua kata, yakni “kai” yang berarti “berubah”, dan “zen” yang artinya “kebijaksanaan”. Jadi dapat disimpulkan bahwa Kaizen berarti perubahan dalam hidup yang bisa dicapai secara perlahan dan dengan penuh kebijaksan.

Seperti apa tekniknya? Berikut adalah pemaparannya.

Prinsip Satu Menit

Mulai melakukan sesuatu hanya selama 1 menit saja. Mungkin terdengar telalu sedikit tetapi jika dilakukan setiap hari di waktu yang sama tanpa adanya distraksi hal ini akan membangun kebiasaan positif. Seperti namanya, “kebiasaan” akan menjadi hal yang biasa dilakukan dan sulit untuk dilewatkan lagi ke depannya.

Teknik ini efektif karena tidak akan membebani kita dengan goals yang tidak realistis. Meluangkan 1 menit tidak akan menggunakan banyak tenaga dan tidak memberikan tekanan pada diri. Ketika kita berhasil menyelesaikan satu tugas meskipun hanya sebentar, maka akan menimbulkan rasa puas karena adanya sense of progres.

Karena targetnya sangat kecil, yakni 1 menit, pada kenyataannya mungkin kita akan melakukannya sedikit lebih lama. Pada akhirnya hal ini akan meningkatkan kepercayaan diri dan kita seakan menjadi “ketagihan” untuk terus melakukannya.

Setelah 1 menit menjadi tidak terasa karena sudah menjadi kebiasaan yang tidak memberikan beban, kita dapat menambah targetnya. Misalnya menjadi 2 menit, 3 menit, lalu berangsur menjadi 5 menit. Begitu seterusnya secara bertahap, wajib bertahap dan tidak menambahnya secara signifikan agar teknik ini bekerja.

Kenapa? Karena prinsip dasar Kaizen adalah dengan tidak memberikan beban terlalu banyak. Jika kita merasa 3 menit terlalu lama, kembali ke 2 menit sampai kita benar-benar sudah biasa melakukannya. Ekspektasi yang tidak tercapai adalah musuh utama dalam segala hal.

Hal yang berjalan tidak sesuai dengan ekspektasi kita akan memberikan dampak negatif pada motivasi kita. Wujudnya adalah kekecewaan yang membuat kita merasa tidak mampu melakukannya. Hal ini merupakan hal utama yang ingin dihindari oleh teknik Kaizen.

Jadi, mencapai sesuatu yang besar itu memang seharusnya dimulai dengan serangkaian usaha-usaha kecil yang konsisten. Selamat mencoba teknik Kaizen dan mulailah meraih hal besar dengan cara yang kecil saja.

 

Back to Insight